SD 1 : Outing ke My Ice Cream

30 09 2007

Dua hari setelah berenang, pada hari Kamis 6 September 2007, kelas 1 berkunjung ke My Ice Cream di daerah Cigadung. Tepatnya di Jl. Terusan Ekologi no 1.

Ini cafenya Adin lho! Jadi dengan semangatnya, Adin sudah mengangkat dirinya sebagai asisten demo es krim yang akan dilakukan di depan kelas 1. Sejak pagi hari, Adin sudah sibuk mempersiapkan alat dan bahan sambil mondar-mandir keluar masuk dapur. He, he, he…

Jam 9.30, kelas 1 sudah duduk dengan manis di atas tikar untuk menyaksikan demo es krim. Bukan hanya melihat lho, anak-anak juga semangat membantu membuat adonan es krim! Bahkan sampai rebutan, saking semuanya ingin mencoba.

Mulai dari memecahkan telur, menuangkan gula dan tepung maizena, sampai menjalankan mixer untuk mengaduk adonan, semuanya turut membantu.

Membuat adonan es krim itu tidak susah kok! Mirip dengan membuat kue. Hanya saja hasil akhirnya nanti tidak dipanggang di oven, melainkan dibekukan di freezer.

Pertama-tama, gula, telur dan tepung maizena dikocok dengan mixer sampai mengembang. Kemudian dituangkan ke dalam campuran susu cair dan susu bubuk yang dipanaskan supaya mudah larut. Jadi deh adonan dasar es krim.

Setelah ini, barulah kita masukkan bahan perasanya. Kalau ingin es krim coklat, tambahkan coklat cair. Kalau ingin rasa strawberry, yah masukkan strawberry yang telah dihancurkan. Begitu…. mudah kan!

Nah, kemudian adonan es krim ini didinginkan di dalam refrigerator selama minimum 4 jam. Baru setelah itu dimasukkan ke dalam ice cream maker. Di sini, adonan akan diaduk secara perlahan-lahan sambil didinginkan sampai mengembang. Setelah satu jam, es krim jadi deh!

Eh, belum deng…. harus dikeraskan dulu di freezer minimum 4 jam, biar tidak mudah cair. Nah, siap deh es krim-nya dimakan. Yummy….

Selanjutnya, sejarah es krim yang ilustrasinya terpampang di sepanjang dinding Wall of Ice Cream History menjadi tujuan berikutnya.

Ternyata es krim itu berasal dari Cina lho! Jadi tepat sekali pepatah yang mengatakan, “Tuntutlah ilmu sampai ke negri Cina“, karena dari sana memang banyak sekali hal yang bisa dipelajari. Atas jasa Marcopolo-lah, resep es krim sampai ke Italia dan akhirnya menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Ooh… begitu toh ceritanya.

Terus, ada juga cerita tentang asal mula cone es krim. Dulunya, es krim biasa disajikan di piring atau mangkuk. Nah, suatu hari, saat buka stand di St Louis World Fair di Amerika, seorang penjual es krim kehabisan piring. Padahal pembelinya masih banyak yang mengantri.

Bingunglah dia. Untunglah di sebelah standnya, seorang penjual Zalabia (semaca waffle yang tipis) punya ide cemerlang. Dilipatnya zalabia tersebut membentuk kerucut untuk tempat es krim. Voila… jadilah cone es krim. Jenius kan!

Acara berikutnya, menghias es krim. Kelas 1 mengantri dengan rapi untuk mendapatkan 2 scoop es krim yang akan dihias sesuai selera. Boleh dihias dengan chocolate chip, meises, atau corn flake. Wah, kelas 1 kreatif nih…

Nah, kelar menghias, tentu saja hasilnya boleh langsung dinikmati. Nyam, nyam, nyam… Nggak cukup 2 scoop, Haekal memelopori teman-temannya buat nambah satu scoop lagi. Mottonya Haekal : sekali es krim coklat coklat tetep es krim coklat. He, he, he…

Abis itu, sambil nunggu jemputan, anak-anak main di playground. Walaupun playgroundnya imut, lumayan deh buat menyalurkan hasrat pecicilan yang udah kelamaan ditahan. He, he, he…

Ngomong-ngomong, di sini semua es krim-nya homemade alias buatan sendiri. Jadi bebas bahan kimia maupun pengawet. Jadi kalo pengen makan enak tapi sehat, boleh tuh datang ke sini lagi kapan-kapan. Ditunggu ya…


Actions

Information

3 responses

22 10 2007
ibu abang

Thanks Bu Nad atas info n’ foto2 nya. Informatif n’ segar skali. Tapi anakku yang di TK B ngambek berat karena sosoknya tak ditemukan di bingkai foto manapun. susah buat ku jelaskan bahwa sang fotografer yang baik itu ‘antek2’nya kelas 1 (jadi agak berpihak gitchu… He he he…)

15 08 2008
Sekolah Alam Balikpapan

Salam untuk Pak Wahyu dan Pak Eko dari SA Balikpapan 🙂

25 10 2010
daud

Pantes Adin nggak ke sekolah

Leave a comment