Selasa, 28 Agustus 2007, anak-anak SAB camping di sekolah dalam rangka pengamatan gerhana bulan. Buat kelas 1, ini pengalaman perdana lho! Karena pengalaman pertama, maka tenda anak kelas 1 didirikan di dalam saung. Buat kelas 2 dan seterusnya, tendanya di lapangan SAB. Bahkan kelas 5, 6 dan SMP camping-nya di Bukit Kontrak. Waw, seru lho!
Khusus hari ini, anak-anak kumpul jam 1 siang. Masing-masing anak telah mempersiapkan “peralatan perang-“nya dari rumah dan membawanya dalam ransel mereka.
Apa saja ya bawaan mereka? Mulai dari sleeping bag, matras, senter, peralatan makan dan mandi, baju ganti, alat shalat, cemilan sampai obat-obatan pribadi.
Pokoknya lengkap deh! Kaya’ kantong ajaibnya Doraemon aja… he, he, he…
Sambil menunggu teman lain yang belum datang, anak-anak heboh dengan aksinya masing-masing. Ada kontes loncat dari atas locker, kejar-kejaran. Pameran senter juga nggak ketinggalan, lho!
Sekitar pukul 2 siang, Bu Sari dan anak-anak duduk melingkar untuk Buka Kelas. Namanya juga anak-anak. Ada yang mengikuti lafalan surat An-Naba yang dipimpin Bu Sari, ada juga yang asyik bercanda di pojokan. He, he, he…
Ngomong-ngomong, Pak Sururi ke mana ya? Kok dari tadi nggak kelihatan? Oh, ternyata Pak Sururi lagi di Bukit Kontrak, membantu mempersiapkan perkemahan untuk anak-anak kelas atas. Tapi nggak lama setelah buka kelas, Pak Sururi muncul dan memulai persiapan mendirikan tenda di dalam saung.
Pembagian kelompok pun dimulai. Anak laki-laki bersama dengan Pak Sururi tetap di Saung Mentawai. Anak-anak perempuan pindah ke saung di sebelahnya, dipandu oleh Ibu Sri dan Ibu Ika tentunya.
“Kelas satu, ayo bekerja sama dalam satu tim!” kata Pak Sururi sambil mengawasi anak-anak laki-laki yang mulai membangun tenda. Memang sih banyak anak yang asyik main sendiri, tapi yang tekun bergotong rotong mendirikan tenda juga nggak sedikit kok! Oh iya, tenda yang didirikan berjumlah 4 buah.
Anak perempuan nggak mau kalah nih sama anak laki-laki. Dengan bantuan Bu Sari, mereka saling membantu mendirikan tenda. Karena jumlah anak perempuan hanya 8, maka tenda yang akan didirikan hanya 2. Masing-masing tenda anak akan dihuni 4 orang anak.
Setelah 2 tenda berdiri, dengan semangat 45, anak-anak perempuan pun memindahkan ransel dan barang-barang bawaan mereka lainnya dari Saung Mentawai ke Saung kelas 4. Wuih, berat juga nih. Tapi kuat dong….
Wah, capek juga nih abis pindahan. Istirahat dulu ah sambil lihat-lihat bagian dalam tenda. Boleh dong foto-foto dulu di depan tenda masing-masing. Ayo, senyum semuanya..
Fira, Biya, Ivo dan Pica berbagi satu tenda. Sedangkan tenda yang satu lagi diisi Ica, Fitria, Qinthara dan Sarah. Bu Nita ikutan juga nih ngawasin kelas 1 soalnya murid-murid TK B-nya kan nggak ikutan camping. Sementara Pak Wahyu, guru TK B, juga nantinya bakal mendampingi Pak Sururi mengawasi anak laki-laki di Saung Mentawai.
Tak terasa, adzan Ashar telah berkumandang bersamaan dengan berdirinya semua tenda. Ketika Pak Sururi sedang mengumumkan pembagian kelompok per tenda, datang serombongan anak kelas 2.
“Kelas 1, ayo kalau berani keluar. Lawan kita!” tantang mereka dari luar saung. Mau berantem nih? Bukan… Mau perang air alias semprot-semprotan air dari botol aqua. Regu yang tetap kering itulah yang menang. Yah sudah, agenda berikutnya dapat ditebak…. main air sekalian mandi kali ya!
Baru deh setelah ganti pakaian dan sholat ashar, anak-anak bersiap mendaki menuju Bukit Kontrak. Sampai di atas, anak-anak bergiliran mengamati bulan melalui teleskop.
Komentar anak-anak macam-macam deh :
“Waw, bulannya besar yah…”‘ atau :
“Ih, serem..” bahkan :
“Bu Sari, aku terharu nih. Jadi pengen nangis!” Nah lho, kenapa tuh?
Akhirnya setelah puas menyaksikan bulan dan juga planet Jupiter, anak-anak pun kembali turun ke saung. Wuih, cape abis! Laper pula. Untung makanan sudah menunggu di saung. Plus susu anget buatan Bu Sari. Yummy… Terus Haekal juga bagi-bagi roti buatan Bubu-nya. Makasih yah Bubu…
Walaupun capek, begitu mendapat suntikan energi berupa makanan dan susu, anak-anak langsung pada segar lagi. Kaya batere yang baru di-charge gitu lho… Yang lari kejar-kejaranlah atau bercanda sama Pak Wahyu. Tapi yang disiplin sih pada sikat gigi dan siap-siap mau tidur.
Tadinya kelas 1 mau bikin api unggun juga seperti kelas-kelas lainnya, tapi mengingat kondisi anak-anak yang kayanya perlu segera tidur, jadinya rencana tersebut diurungkan.
Susah juga yah tidur bareng-bareng di dalam satu tenda. Ada yang ribut melulu sementara temannya udah ngantuk, ada juga yang masih semangat keluar masuk tenda. Tapi akhirnya, setelah jam 12 malem semuanya sudah tidur.
Esoknya, semua bangun untuk shalat subuh. Terus senam Dora, sarapan nasi bakar tempurung kelapa, terus beres-beres dan siap-siap dijemput pulang. Sampai di rumah…. tidur lagi dengan suksesnya saking capenya! He, he, he….
Camping seru banget yah? Kapan lagi nih camping di sekolah?
Komentar Pemirsa